SELAMAT DATANG

selamat datang atas kunjungan anda

Jumat, 18 November 2011

Senin, 31 Mei 2010

LOWONGAN PEKERJAAN

kamu cari bingung cari kerja sulit ya udah aku beri bursa kerja gratis dan selalu diperbarui secara berkala. KLIK SINI

Kamis, 04 Maret 2010

cerita dan sejarah hidup

jika kamu suka cerita cerita agamis maka kamu klik sini

Rabu, 30 Desember 2009

LOWONGAN PEKERJAAN

aku berusaha memberikan informasi untuk para pencari kerja cuma di sini

Rabu, 23 Desember 2009

KANTORKU

peralatan dan juga persediaan alat-alat kantor sudah aku sediakan disini cuma tunggu kamu aja apa yang kamu perlukan tinggal klik sini

Sabtu, 28 Maret 2009

CALEG YANG MEMBAWA PERUBAHAN LEBIH BAIKK LAGI

Bagi teman-teman aku semua yang ada seluruh nusantara n khususnya di kab gresik dan lamongan aku mohon untuk mendukung dan jangan lupa contreng kandidat aku yang ada diprofil dibawah ini dan akan kuberi profil yang lebih lengkap lagi untuk hari lebih lanjut. ya jangan lupa kalo ingat aku ya contreng saudariku ini lho heheheh. dia tuh sorang yang bijaksana pandai memilah mana yang harus dia lakukan dan mana yang harus diperhatikan dan juga aspek aspek yang yang perlu diperhatikan guna mensejahterakan kepentingankita. ingat aku juga putra gresik lho. kamu jga tahu khan heheh. pokoknya percaya deh sama aku ngak mungkin kamu salah pilih karena aku sendiri telah membuat study kelayakan bagi orang-orang mana yang mana perlu dan tidak untuk maju membuat dan memberikan aspirasi bagi kepentingan rakyat. hal itu telah kuuji dengan menggunakan beberapa keilmuan yang telah kupelajari diberbagai universitas yang telah kutempati untuk belajar dan menghasilkan kita harus mendukung profil yang tertera dibawah ini. HJ.ROMAULI POHAN SH. 081553195758 JUJUR SANTUN DAN BERSYUKUR DARI PARTAI DEMOKRAT NO.URUT 6 BESOK AKAN SAYA TAMPILKAN PROFIL YANG LEBIH LENGKAP LAGI

Selasa, 06 Januari 2009

Profil kantor dan lainya

Untuk melihat perabot perkantoran dan dunia pendidikan semua perlengkapan ada disini. Klik sini

Senin, 29 Desember 2008

jawaban uraian no 1 dan 2

Jawaban langsung dan uraian singkat 1.a. terjadinya sales kontrak karena adanya penawaran antara pembeli dan penjual yang terjadi dengan bentang Negara berbeda sehingga memungkinkan terjadinya perdagangan internasional   b. dalam kasus ini saya mengilustrasikan pembayaran dengan menggunakan wesel dikarenakan kedua belah perusahaan sudah saling kenal dan sudah terjadi kerja sama yang baik   c. setelah itu exporter melakukan pengajuan PEB dengan mengisi foam yang telah disediakan dan tertera contoh di buku paket   d. setelah pengajuan di setujui selanjutnya exporter melakukan pengajuan untuk PKB ke disperindag agar dilakukan pengecekan terhadap barang yang akan di eksport sehingga exporter dapat melakukan pemilihan container dan lainya.   e. setelah semua persiapan dipenuhi maka barang dimasukkan kapal dengan alat angkut yang bernama kren untuk sampai di dek kapal   f proses eksportir berlangsung dan mendapatkan b/l yang di pegang oleh kapten kapal sehingga pengiriman berlansung. 2. a. terjadinya sales kontrak karena adanya penawaran antara pembeli dan penjual yang terjadi dengan bentang Negara berbeda sehingga memungkinkan terjadinya perdagangan internasional   b. untuk aplikasi importer ini saya menyontohkan dengan menggunakan wesel yang disertai dengan packing list dan juga voice   c. pada proses selanjutnya maka setelah eksportir melakukan pembayaran kepada importer maka barang yang diimpir di keluarkan dari kapal dan siap menuju proses selanjutnya yaitu penyimpanan di gudang untuk menunggu diambil oleh sang pemilik barang.   d. untuk dapat membawa barang import maka importer harus membayar pajak dan bea cukai yang dibebankan kepada barang impor tersebut .   e. pemeriksaan selanjunya yaitu pemeriksaan dokumen yang dan barang import, apabila yang bersangkutan pernah melakukan pelanggaran maka total keseluruhan container akan di periksa dan juga sebaliknya jika yang bersangkutan tidak pernah melanggar maka yang diperiksa hanya sebagian saja.  f. pada proses ini importer akan mengambil dan mengeluarkan barang import dngan menunjukkan lunas sewa container dan juga sewa fudamg selama menginap di gudang disperindag sehinnga importer bias membawa pulang barang import, sehingga proses pun telah selesai. Anda bias menambah dan mengurangi dari uraian isi ini tanpa mengubah arti. Oke heheheheh

Jawaban No 1

Jawaban No 1 PT. JAYA SURABAYA HEAD OFFICE TELEPHONE : 031 7491701 JL.MARGOMULYO INDUSTRI FAX. NO. : 031 7492700 BLOK D 15 TANDES SURABAYA MESAR,  SHIN THIEN CHI Contract No, CSI/2009/ JANUARI /L1236  gondang 110-115 Singapore Date JANUARI.08.2009   EXPORT SALES CONTRACT PT. JAYA SURABAYA AS SELLER, hereby confirms having sold to your firm the following goods by contract of sale made on the above date on the terms and conditions here in after set forth : YOUR REFERENCE NO. 65478547 AGAIN ORDER NO DESCRIPTION QUANTITY UNIT PRICE AMOUNT Paper carton Purity 100% up feed grade Packing 100 kg Order No. 741852-178  Per M/T CIF 10500 M/T 200 M/T 300M/T  Rotterdam, US$ 100  Netherlanda US$ 1,100,000 TOTAL 11,000M/T US$ 1,100,000 TERMS OFPAYMENT :   T/T 180 Day After B/L date TIME OF SHIPMENT : DESEMBER 2008 PACKING : 100kg of food INSPECTION :  Sellers Inspection to bee final  ISNSSURANCE : To be covered by seller PORT OF DISCHARGE/DESTINATION : Surabaya, Indonesia / gondang , Singapore   IDSUP/ IDSING SPECIAL TERM & CONDITIONS : 100% condition   Refer to general term and conditions on the revers side here of which are in corporated here make a part of this contract please retrn to use copy signed by you. Accepted and confirmed by Fhu chang shien PT JAYA SURABAYA ……………………………… ………………………………. BY ONG KIEY BY SUDERAJAT PACKING LIST SELLER : PT. JAYA SURABAYA Invoice No.& Date Jl MARGOMULYO INDUSTRI 14500/HPI/EXP/2008 bb. 20 JANUARI 2009 BLOK D 15 TANDES SURABAYA   JAWA TIMUR, INDONESIA Sold to LC No. & date : SHIN THIEN CHI Non L/C gondang 110-115 Singapore   Ocean wesel port of loading port of Dischange : Wan hal 852 M 01458 Surabaya xinggang Sailing on or abt : Estimate Time Arrival : 30 januari 2009 15 februari 2008 DESCRIPTION OF GOODS NETT WEIGHT GROSS WEIGHT PAPER CARTON 5.000kgs 5.000kgs   Loaded into 1 x 40” container   Origin : INDONESIA   PACKING : In Buk then loaded into into 1 x 40” container SUDERAJAT INVOICE SELLER : PT. JAYA SURABAYA Invoice No.& Date Jl MARGOMULYO PERMAI 14501/HPI/EXP/2008 bb. 20 JANUARI 2009 BLOK D 15 TANDES SURABAYA   JAWA TIMUR, INDONESIA Sold to LC No. & date : SHIN THIEN CHI Non L/C gondang 110-115 Singapore   Ocean wesel port of loading port of Dischange : Wan hal 852 M 0125 Surabaya xinggang Sailing on or abt : Estimate Time Arrival : 31 desember 2008 15 januari 2008 DESCRIPTION OF GOODS UNIT PRICE AMOUNT   CNF Xinggang CNF Xinggang     PAPER CARTON   5.000 kgs     Loaded into 1 x 40” container   Origin : INDONESIA   PACKING : In Buk then loaded into into 1 x 40” container AGUS SUPARMAN PERSETUJUAN MUAT (PM) Nomor : 000125/wbc.147/kp.0236/2008 tanggal 21-1-2009 1. PEB   a. KPBC :070100  b. No. & tgl. Pendaftaran :000151 21-1-2009 2. EKPORTIR  a. NPWP :04.592.221.6-652.214  b. Nama :PT. RAKUDA SURABAYA 3. SARANA PENGANGKUTAN  a. jenis dan nama : CONTI FRANCE  b. voyage/ flight : 125/XI/2215/MPH 4. NON PETI KEMAS  a. Nomor : “______”  b. merek : “______”  c. jenis pengemas : “______”  d. jumlah : “______” 5. PETI KEMAS  a. nomor : HJCU 14500  b. ukuran : feet 40 telah di lakukan pemeriksaanfisik diisi dalam hal tanpa pemeriksaan fisik pemeriksa KELENGKAPAN DOKUMEN (tandatangan ) Nama / NIP. Pengawalpengawasan stuffing No. segel  (tandatangan) Nama / NIP CATATAN PEMASUKAN BARANG EKSPOR KEKAWASAN PABEAN SEGEL: baik rusak tidak sesuai (dalam hal kemudahan ekspor /TPB / konsolidasi) Selesai masuk tanggal…………………..pukul………… Petugas dinas luar  (tanda tangan) Nama 

tugas exim no 2 apliksi

Jawaban no 2 PT. JAYA SURABAYA HEAD OFFICE TELEPHONE : 031 7491700 JL.MARGOMULYO INDUSTRI FAX. NO. : 031 7492700 BLOK D 15 TANDES SURABAYA MESAR,  SHIN THIEN CHI Contract No,CSI/2009/JANUARI/L1238  gondang 110-115 Singapore DESEMBER.08.2008   IMPORT SALES CONTRACT PT. JAYA SURABAYA AS bayer, hereby confirms having sold to your firm the following goods by contract of bayer made on the above date on the terms and conditions here in after set forth : YOUR REFERENCE NO. 6547828 AGAIN ORDER NO DESCRIPTION QUANTITY UNIT PRICE AMOUNT Woods jati Packing 100 kg Order No. 741852-15   unit 6,000 M/T Rotterdam, US$500.00 Netherlanda US$ 3,000,000.00 TOTAL 6,000 M/T6,000 M/T US$ 3,000,000.00 TERMS OFPAYMENT :   T/T 180 Day After B/L date TIME OF SHIPMENT : DESEMBER 2008 PACKING : 100kg of food INSPECTION :  Sellers Inspection to bee final  ISNSSURANCE : To be covered by seller PORT OF DISCHARGE/DESTINATION : Surabaya, Indonesia / gondang, singapore IDSUP/ IDsing SPECIAL TERM & CONDITIONS : No 100% condition   Refer to general term and conditions on the revers side here of which are in corporated here make a part of this contract please retrn to use copy signed by you. Accepted and confirmed by SHIN THIEN CHI PT JAYA SURABAYA   ……………………………… ……………………………….  BY ONG KIEY BY SUDERAJAT   PACKING LIST BAYER : PT. JAYA SURABAYA Invoice No.& Date Jl MARGOMULYO INDUSTRI 148145/HPI/EXP/2008 bb. 30 desember 2008 BLOK D 15 TANDES SURABAYA   JAWA TIMUR, INDONESIA Sold to LC No. & date : SHIN THIEN CHI Non L/C gondang 110-115 Singapore   Ocean wesel port of loading port of Dischange : Wan hal 852 M 01458 Surabaya xinggang Sailing on or abt : Estimate Time Arrival : 31 desember 2008 15 FEBRUARI 2008 DESCRIPTION OF GOODS NETT WEIGHT GROSS WEIGHT PAPER CARTON 5.000kgs 5.000kgs   Loaded into 1 x 40” container   Origin : INDONESIA   PACKING : In Buk then loaded into into 1x 40” container SUDERAJAT INVOICE SELLER : PT. JAYA SURABAYA Invoice No.& Date Jl MARGOMULYO INDUSTRI 145/HPI/EXP/2008 bb. 20 januari 2009 BLOK D 15 TANDES SURABAYA   JAWA TIMUR, INDONESIA Sold to LC No. & date : SHIN THIEN CHI Non L/C gondang 110-115 Singapore   Ocean wesel port of loading port of Dischange : Wan hal 852 M 01458     Surabaya xinggang Sailing on or abt : Estimate Time Arrival : 21 JANUARI 2009 15 FEBRUARI 2009 DESCRIPTION OF GOODS UNIT PRICE TOTAL AMOUNT PAPER CARTON CNF Xinggang CNF Xinggang       Loaded into 10 x 40” container   Origin : INDONESIA   PACKING : In Buk then loaded into into 1 x 40” container SUDERAJAT

Jumat, 12 Desember 2008

wl

POKOK-POKOK STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PANTAI  Dalam Mendorong Kemandirian Daerah  Pada tahun 1965, Harbinson dan Myers dalam bukunya Manpower and Education : Country Studies in Economic Development menyatakan bahwa In the final analysis, the wealth of a country is based upon its power to develop and to effectively utilize the innate capacities of its people. Merujuk dari asumsi tersebut dalam rangka mengantisipasi penyelenggaraan Otonomi Daerah yang mandiri dan bertanggung jawab, maka diperlukan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mendayagunakan secara efektif kekayaan alam bagi kemakmuran rakyat. Dalam kaitan ini, pengembangan masyarakat pantai merupakan bagian integral dari pengelolaan sumber pesisir dan laut bagi kemakmuran masyarakatnya, sehingga perlu digunakan suatu pendekatan dimana masyarakat sebagai obyek sekaligus sebagai subyek pembangunan.  Sementara, ketertinggalan dalam strategi pengembangan masyarakat pantai, tidak hanya dilihat sebagai masalah sosial dan budaya sehingga perlu perubahan ekstrem dalam sistem sosial atau nilai-nilai budaya, melainkan lebih sebagai masalah integral. Oleh karena itu, penyelesaiannya perlu dilakukan melalui strategi yang komprehensif dengan menempatkan sistem sosial-ekonomi dan nilai budaya yang sudah melekat didalam masyarakat sebagai faktor pendorong perubahan. Selain itu, peningkatan produktivitas masyarakat pantai lebih menjadi sasaran dalam proses pembangunan guna memajukan kesejahteraan serta menyongsong kemandirian daerah secara berkelanjutan. Perkembangan ini pada muaranya akan meningkatkan harkat sumber daya manusia, kualitas dan sistem atau pranata sosial masyarakat.  Tidak ada kata terlambat bagi pe-merintah Indonesia dalam merencanakan sekaligus mengimplementasikan kebijakan publik yang terkait dengan masalah pesisir dan kelautan. Meskipun baru dimulai, adanya perubahan arah pembangunan ke sektor kelautan, merupakan angin segar bagi masyarakat pantai yang selama ini kurang tersentuh dan seakan di-anaktiri-kan dibandingkan wilayah ataupun sektor lainnya. Meskipun diakui, masuknya revolusi biru selama ini telah mengakibatkan banyak perubahan positif bagi kehidupan nelayan. Meningkatnya jumlah tangkapan ikan, membaiknya sistem bagi hasil dibanding sebelumnya dan telah meningkatkan pendapatan nelayan serta perubahan-perubahan dalam hubungan kerja antara ponggawa dan sawi. Namun kondisi masyarakat pantai pada umumnya masih jauh tertinggal, baik dari tingkat pendapatan maupun dari tingkat pendidikan. Kondisi ini sangat menyulitkan dalam proses transformasi struktural masyarakat pantai (nelayan) kearah kondisi yang lebih baik.  Pengembangan Masyarakat Pantai.  Strategi pengembangan masyarakat pantai dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu, yang bersifat struktural dan non struktural. Pendekatan struktural adalah pendekatan makro yang menekankan pada penataan sistem dan struktur sosial politik. Pendekatan ini mengutamakan peranan instansi yang berwewenang atau organisasi yang dibentuk untuk pengelolaan pesisir laut. Dalam hal ini peranan masyarakat sangat penting tetapi akan kurang kuat karena aspek struktural biasanya lebih efektif bila dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kewenangan, paling tidak pada tahap awal.  Dilain pihak pendekatan non struktural adalah pendekatan yang subyektif. Pendekatan ini mengutamakan pemberdayaan masyarakat secara mental dalam rangka meningkatkan kemampuan anggota masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan dan persoalan pesisir laut. Kedua pendekatan tersebut harus saling melengkapi dan dilaksanakan secara integratif. 1. Pendekatan struktural.  Sasaran utama pendekatan struktural adalah tertatanya struktur dan sistem hubungan antara semua komponen dan sistem kehidupan, baik di wilayah pesisir dan laut maupun komponen pendukung yang terkait, termasuk komponen sosial, ekonomi dan fisik. Dengan penataan aspek struktural, diharapkan masyarakat mendapatkan kesempatan lebih luas untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selain itu penataan struktur dan sistem hubungan sosial dan ekonomi tersebut diharapkan dapat menciptakan peluang bagi masyarakat untuk ikut serta melindungi sumber daya alam dari ancaman yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang utama yang selama ini secara terus menerus menempatkan masyarakat (lokal) pada posisi yang sulit. Pendekatan struktural membutuhkan langkah-langkah strategi sebagai berikut :  a. Pengembangan Aksesibilitas Masyarakat pada Sumber Daya Alam.  Aksesibilitas masyarakat terhadap sumber daya alam adalah salah satu isu penting dalam rangka membangun perekonomian masyarakat. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk dapat menikmati peluang pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan (sustainable). Kesempatan tersebut selain dapat meningkatkan dan memelihara perekonomian masyarakat, juga diharapkan dapat mendorong masyarakat supaya lebih aktif untuk melindungi lingkungan, baik dengan cara pemanfaatan yang ramah lingkungan maupun upaya secara aktif untuk menjaga dari kerusakan lingkungan.  Selain itu, aksesibilitas masyarakat terhadap potensi perairan pesisir dan laut untuk transportasi dan parawisata perlu ditingkatkan. Tujuan untuk kegiatan dan membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Pengembangan sektor seperti kegiatan parawisata dapat mendorong kegiatan masyarakat untuk ikut serta melindungi lingkungan terutama apabila pelaksanaannya dilakukan dengan tepat. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sumber daya alam sangat diperlukan, karena sebagian besar masyarakat pantai telah dan masih akan bergantung pada sumber daya alam.  b. Pengembangan aksesibilitas masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.  Pengembangan aksesibilitas masyarakat pantai terhadap sumber daya ekonomi dimaksudkan untuk meningkatkan diversifikasi sumber penghasilan masyarakat dan sekaligus meningkatkan kesejahteraannya. Langkah ini mencakup perluasan pilihan sumber daya ekonomi, seperti perluasan usaha dan perkreditan. Peluang usaha selain sektor perikanan yang perlu dibuka lebih luas adalah dibidang pertanian, kerajinan, peternakan dan jasa angkutan. Hal ini penting dalam rangka membuka kesempatan masyarakat untuk tidak hanya bergantung secara langsung pada sumber daya alam, tetapi juga sekaligus mengurangi beban alam. Guna mendukung langkah tersebut, maka perlu dikembangkan aksesibilitas masyarakat terhadap perkreditan.  Sistem perkreditan yang mampu memberikan pelayanan dan dorongan bagi masyarakat, sangat diperlukan. Perkreditan tersebut perlu lebih diarahkan kepada upaya pengembangan usaha yang tidak terlalu mengandalkan sumber daya alam utama di wilayah pesisir dan laut, yaitu mangrove. Karena itu, perlu dikembangkan suatu sistem perkreditan yang mampu mendorong tumbuhnya sektor usaha alternatif.  c. Pengembangan aksesibilitas masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan.  Keberhasilan pengembangan masyarakat sebagai bagian dari pengelolaan pesisir dan laut sangat tergantung pada ketepatan kebijakan yang diambil. Kebijakan yang dikembangkan dengan melibatkan dan memperhatikan kepentingan masyarakat dan menjamin keberhasilan pengelolaan sumber daya alam dan wilayah. Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan karena akan menghasilkan kebijakan yang disesuaikan dengan potensi, aspirasi dan kepentingan masyarakat. Kebijakan yang berbasis pada potensi masyarakat akan mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan dan perlindungan sumber daya alam. Selain itu juga memberikan keuntungan ganda : pertama, dengan mengakomodasi aspirasi masyarakat maka pengelolaan pesisir dan laut akan menarik masyarakat sehingga akan mempermudah proses penataan. Kedua, memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut bertanggung jawab atas keamanan pesisir dan laut. Selain itu yang lebih penting lagi adalah adanya upaya untuk meningkatkan kepentingan hakiki masyarakat yaitu kesejahteraan.  Pelibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan, dapat dilakukan dengan pendekatan yang menggabungkan bottom up dan top down planning. Pada tingkat perencanaan masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan tata ruang untuk menyerap informasi dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut akan memberikan manfaat bagi proses pengembangan zona yang akan dijadikan sebagai pola dasar penyusunan rencana pengelolaannya. Informasi dan aspirasi masyarakat tersebut juga akan bermanfaat untuk menggali potensi masyarakat terutama dalam rangka mengembangkan sistem perlindungan kawasan yang berbasis pada masyarakat. Dilain pihak, top down planning diperlukan untuk memberikan peluang bagi pemerintah untuk merancang pola pengelolaan wilayah bagi kepentingan yang lebih luas.  d. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap informasi.  Informasi merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan masyarakat pantai sebagai bagian dari pengelolaan pesisir dan laut. Kesediaan informasi mengenai potensi dan perkembangan kondisi wilayah dan sumber daya alamnya sangat berharga untuk penyusunan kebijakan, program dan kegiatan di wilayah tersebut. Kesediaan informasi ini juga penting bagi masyarakat untuk dijadikan bahan pertimbangan pengembangan kegiatan dan perannya dalam rangka meningkatkan perekonomian mereka. Hal tersebut juga bermanfaat untuk mengefektifkan upaya masyarakat dalam melindungi sumber daya alam serta wilayah pesisir dan laut. Mengingat sebagian besar penduduk di wilayah ini tergantung secara ekonomis pada sumber daya alam, maka informasi yang berkaitan dengannya sangat diperlukan bagi masyarakat.  Guna meningkatkan aksesibilitas informasi dari masyarakat, dapat dilakukan dengan pembentukan forum komunikasi yang melibatkan masyarakat, unsur-unsur pemerintah dan pihak terkait serta stakeholders.  e. Pengembangan kapasitas kelembagaan.  Untuk meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan wilayah dan sumber daya alam, diperlukan kelembagaan sosial, untuk mendorong peranan masyarakat secara kolektif. Semangat kolektif akan mendorong upaya pemberdayaan masyarakat untuk melindungi wilayahnya dari kerusakan yang dapat mengancam perekonomian. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan lembaga sosial diharapkan untuk memperkuat posisi masyarakat dalam menjalankan fungsi manajemen wilayah pesisir dan laut. Selain itu, pengembangan kelembagaan sosial diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kegiatan masyarakat untuk selanjutnya akan berdampak pada jalannya kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.  Pengembangan kelembagaan dapat dilakukan dengan pembentukan embrio lembaga-lembaga sosial dalam bidang yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Apabila lembaga serupa telah ada sebelumnya, maka lembaga-lembaga tersebut perlu diberdayakan. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah pengembangan jaringan sosial antara lembaga-lembaga serupa baik dalam lingkungan desa, antar desa, maupun antar kecamatan. Selain itu, pemberian peranan yang lebih kepada lembaga-lembaga tersebut dalam proyek-proyek pembangunan akan makin memperkuat kapasitas lembaga-lembaga yang bersangkutan.  f. Pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat.  Keberadaan sistem pengawasan yang efektif merupakan syarat utama keberhasilan pengembangan masyarakat sebagai bagian dari pengelolaan wilayah pesisir dan laut. Sistem pengawasan tersebut harus mampu menjalankan fungsinya dengan cara memobilisasi semua unsur terkait. Salah satu pendekatan yang efektif adalah pengembangan sistem pengawasan berbasis pada masyarakat. Sistem pengawasan yang berbasis pada masyarakat adalah suatu sistem yang dilandasi oleh kepentingan, potensi dan peranan masyarakat lokal. Untuk itu, sistem pengawasan yang berbasis pada masyarakat tersebut selain memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut mengawasi sumber daya alam dan wilayah tempat mereka tinggal dan mencari makan, juga memperkuat rasa kebersamaan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerahnya. Hal ini dapat dilakukan melalui lembaga sosial masyarakat pantai (nelayan). g. Pengembangan jaringan pendukung.  Pengembangan koordinasi tersebut mencakup pembentukan sistem jaringan manajemen yang dapat saling membantu. Koordinasi melibatkan seluruh unsur terkait (stakeholders), baik jaringan pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Keberhasilan dari unsur-unsur ini, selain secara teknis manajemen akan memberikan manfaat praktis, juga secara sosial dan politis dapat mendorong terciptanya integrasi pengelolaan pesisir dan laut. Untuk mewujudkan sistem koordinasi yang efektif, maka perlu persyaratan sistem dialog antar instansi terkait dan antara instansi-instansi tersebut dengan masyarakat. Kebiasaan mengkomunikasikan gagasan dan rencana kegiatan setiap instansi dengan instansi lain merupakan langkah strategis yang harus dikembangkan. Untuk itu, pelembagaan sistem koordinasi antar stakeholders perlu dilakukan secara terus menerus dan melibatkan langsung jajaran instansi dilingkungan pemerintah.  2. Pendekatan Subyektif.  Pendekatan subyektif (non struktural) adalah pendekatan yang menempatkan manusia sebagai subyek yang mempunyai keleluasaan untuk berinisiatif dan berbuat menurut kehendaknya. Pendekatan tersebut berasumsi bahwa masyarakat lokal dengan pengetahuan, keterampilan dan kesadarannya dapat meningkatkan peranannya dalam perlindungan sumber daya alam disekitarnya. Karena itu, salah  satu upaya untuk meningkatkan peran masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan wilayah pesisir dan laut adalah dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat untuk berbuat sesuatu demi melindungi sumbar daya alam. Pengetahuan dan keterampilan tersebut tidak harus berkaitan langsung dengan upaya-upaya penanggulangan masalah kerusakan sumberdaya alam tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan usaha ekonomi, terutama dalam rangka membekali masyarakat dengan usaha ekonomi alternatif sehingga tidak merusak lingkungan, antara lain yaitu :  a. Peningkatan pengetahuan dan wawasan lingkungan.  Pengetahuan dan wawasan lingkungan perlu dimasyarakatkan untuk memberikan konsep dan pandangan yang sama dan benar kepada masyarakat tentang lingkungan dan peranannya terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Jenis pengetahuan dan wawasan yang diberikan berbeda menurut lokasi pemukiman dan jenis pekerjaan. Bagi masyarakat yang berlokasi di zona inti tentu lebih spesifik dan lebih menekankan pada pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan hubungan langsung antara masyarakat setempat dengan pemanfaatan sumberdaya alam dan pengawasannya dibanding dengan masyarakat diluar wilayah. Peningkatan pengetahuan dan wawasan juga perlu melibatkan aparatur dusun, desa, dan kecamatan serta masyarakat luas.  b. Pengembangan keterampilan masyarakat.  Peningkatan keterampilan praktis pengelolaan lingkungan bagi masyarakat dan jajaran pemerintah ditingkat dusun, desa dan kecamatan sangat penting untuk mendorong peran serta unsur-unsur tersebut secara aktif dalam menanggulangi masalah-masalah lingkungan yang secara ekologis dan ekonomis akan merugikan. Keterampilan tersebut terutama berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien, dan keterampilan tentang upaya penanggulangan permasalahan. Penguasaan keterampilan tersebut akan meningkatkan efektifitas peran serta masyarakat pantai dalam pengelolaan pesisir dan laut.  c. Pengembangan kapasitas masyarakat.  Pengembangan kapasitas masyarakat diperlukan untuk dapat ikut serta dalam proses pengambilan kebijakan, terutama dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Pengembangan kapasitas masyarakat sebenarnya merupakan serangkaian kegiatan seperti yang diuraikan sebelumnya, namun dalam program ini perlu ditekankan pentingnya kemampuan dan peluang masyarakat untuk dapat mengartikulasikan kepentingannya melalui kelompok atau lembaga sosial. Sasaran utama program ini adalah meningkatkan kepercayaan diri masyarakat dan kemampuan berinisiatif.  d. Pengembangan kualitas diri.  Kualitas masyarakat pantai perlu ditingkatkan untuk menjawab dua tantangan. Tantangan pertama adalah, upaya mengatasi masalah perekonomian, baik untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan pokok, maupun dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang lebih luas. Tantangan kedua adalah, upaya mengatasi masalah kerusakan alam, yaitu untuk mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam diwilayah pesisir dan laut sebagai akibat makin meningkatnya aktifitas manusia diwilayah tersebut. Pengembangan diri tersebut termasuk pengembangan kualitas manusia, baik secara perorangan maupun kelompok untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja yang kian beragam.  Peningkatan kualitas manusia diharapkan dapat mendorong terjadinya diversifikasi lapangan kerja dan sumber penghasilan penduduk setempat sehingga mampu mengurangi kecenderungan usaha yang bertumpu pada pengelolaan sumber-daya alam yang tidak efisien. Program pengembangan kualitas manusia ini selain dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan juga dengan cara membentuk kerjasama antar lembaga-lembaga sosial dan ekonomi, baik di lingkungan desa pantai maupun di luar, bahkan antar wilayah. Penyiapan tenaga kerja untuk mengantisipasi perkembangan kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan laut dan wilayah lain disekitarnya perlu dilakukan secara proaktif dengan dilandasi oleh pandangan jauh ke depan.  e. Peningkatan motivasi masyarakat untuk berperanserta.  Motivasi masyarakat perlu ditumbuhkan untuk mendorong peran serta mereka secara aktif dalam pengelolaan sumberdaya alam di wilayah pesisir dan laut. Untuk itu, upaya pelibatan masyarakat dan pengembangan kegiatan yang dilandasi oleh kepentingan masyarakat perlu ditingkatkan terus. Pelaksanaannya perlu diintegrasikan dengan aspek-aspek yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat. Penyeimbangan kepentingan lingkungan, sosial dan ekonomi mempunyai arti yang strategis untuk mendorong masyarakat melibatkan diri dalam upaya perlindungan sumberdaya alam.  f. Penggalian & pengembangan nilai tradisional masyarakat.  Upaya penggalian nilai-nilai tradisional adalah penting untuk dijadikan bahan pengem-bangan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat menjadi norma-norma yang dapat dioperasional-kan menjadi landasan dan rambu-rambu pengamanan sumberdaya alam di wilayah pesisir dan laut. Pengembangan nilai-nilai dan norma-norma arif lingkungan masyarakat akan mendorong penggunaan aturan-aturan atau cara-cara mereka sendiri dalam mengelola sumberdaya alam berdasarkan pada nilai-nilai yang mereka yakini.  Dengan demikian, strategi pengembangan masyarakat pantai dalam meningkatkan kemandirian Daerah, sesungguhnya dapat dibagi dua yaitu, pertama merupakan strategi jangka pendek yang bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah pengembangan masyarakat pantai dengan menyesuaikan urgensi kebutuhan melalui pendekatan struktural dan non struktural. Kedua adalah strategi jangka panjang dengan tujuan yang menitikberatkan pada :  1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.  2. Pengembangan program dan kegiatan yang mengarah kepada peningkatan, pemanfaatan secara optimal dan lestari sumber daya di wilayah pesisir dan lautan.  3. Peningkatan kemampuan dan peran serta masyarakat pantai dalam pelestarian lingkungan.  4. Peningkatan pendidikan, latihan, riset dan pengembangan di wilayah pesisisr dan lautan.  Keempat tujuan jangka panjang tersebut hanya mungkin dicapai bila disusun dan ditetapkan strategi dan kebijakan pembangunan kawasan pesisir dan laut secara mantap dan berkesinambungan. Akhirnya, semua kembali pada pe-merintah, dan para pengambil kebijakan. Apakah laut dan pesisir dengan segala bentuk kehidupan serta keanekaragamannya benar-benar dikelola secara profesional dengan melandaskan pada prinsip-prinsip peningkatan kapasitas masyarakat lokal, ataukah hanya dijadikan sebagai komoditas politik yang dangkal dengan tujuan sesaat tanpa adanya keinginan dan komitmen kuat untuk mengelola sumberdaya kelautan secara berkelanjutan ? ###  

gambar tiga dimensi rumahku

 anda tertarik dengan gambar gambar diatas anda bisa pesan gambar mulai dari perencanaan bangunan jembatan maupun rumah 2 dimensi dan juga 3 dimensi seperti diatas dengan menggunakan keilmuan mekanika tekni ( gambar beserta perincian bahanbaku maupun biaya yang diperlukan ) hanya dengan menggubungi pemilik situs blog ini

Minggu, 30 November 2008

Rumahku surgaku

Sejak kecil aku menyenangi kemandirian sehingga dimana saja aku sangat tidak tergantung pada siapapun. hal itu berakibat tingginya rasa percaya diri dalamdirisaya. aku menginginkan dapat membuat kesejahteraan pada diiri dan orang disekitar kita menggunakan kaedah ilmu ekonomi yang pernah kupelajari di universitas wijaya kusuma surabaya

Jumat, 28 November 2008

PEMASARAN

POSISI PERSAINGAN Klasifikasi perusahaan menurut perananya dalam pasar sasaran diantaranya adalah sebagai berikut 1. Pemimipin pasar yaitu posisi persaingan yang dapat menguasai pasar hingga mencapai 40 % dari pasar yang ada. 2. penantang pasar yaitu posisi persaingan yang dapat menguasi pasar hingga mencapai 30 % dari pasar yang ada. 3. pengikut pasar yaitu posisi persaingan yang dapat menguasai pasar hingga mencapai 20 % dari pasar yang ada. 4. penceruk pasar posisi persaingan yang dapat menguasai pasar hingga mencapai 10 % dari pasar yang ada. I pemimpin pasar   Strategi yang bisa dipakai oleh sang pemimpin pasar diantaranya aadalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pasar secara keseluruhan Untuk merealisasikan dari kaedah ini bisa menggunakan atau melakukan beberapa tindakan dari perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut  Mencari pemakai baru dan dapat dilakukan dengan cara seperti penetrasi pasar, strategi menciptakan pasar yng baru, strategi ekspansi secara geografis yang baru  Mencari penggunaan baru, pasar dikembangkan dengan menemukan dan mempromosikan penggunaan baru suatu produk. 2. Melindungi atau mempertahankan pangsa pasar  Tujuannya adalah :  Mengurangi kemungkinan serangan   Mengalihkan serangan kedaerah yang kurang berbahaya Mengurangi intensitas serangan strategi untuk mempertahankan pangsa pasar diantaranya adalah sebagai berikut : o Pertahanan posisi  Membangun benteng disekeliling daerahnya  o Pertahanan rusuk Menjaga daerahnya dan membuat penjagaan diluar untuk melindungi daerah yang telah lemah o Pertahanan mendahului Menyerang musuh terlebih dulu sebelum diserang oleh musuh o Pertahanan serangan balik. Menyerang balik bila telah diserang oleh pesaing. o Pertahanan bergerak Meluaskan daerahnya ke daerah baru yang dapat menjadi pertahanannya dimasa yang akan datang seperti penambahan merk , inovasi pasar. o Pertahanan mundur Meninggalkan daerah yang lemah dan menuju daerah yang kuat 3. Meningkatkan pangsa pasar  Beberapa factor yang dipertimbangkan  o Kemungkinan menghadapi tuntutan anti monopoli o Biaya ekonomi o Keliru dalam menerapkan strategi pemasaran. II Penantang pasar   Langkah-langkah yang sering dilakukan oleh penantang pasar adalah ; 1. Menentukan sasaran dan lawan strategi 2. memilih strategi penyerangan 1. Menentukan sasaran dan lawan strategi   Tujuanya adalah untuk menambah pangsa pasar.  3 jenis perusahaan yang diserang diantaranya adalah  o Pemimpin pasar untuk meraih pangsa pasar tertentu o perusahaan sebanding yang tidk bekerja baik dengan baik. o Perusahaan lokal / regional yang bisa menghabisi perusahaan. 2. Memilih strategi penyerangan strategi yang dipakai ada 5 jenis strategi dan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Serangan frontal  Menghadapi musuh secara langsung.  Menyerang kekuatan musuh bukan terletak di kelemahan musuh 2. Serangan rusuk  Pemusatan kekuatan melawn kelemahan  kebutuhan pasar yang diabaikan oleh pesaing dilakukan dengan strategi geografis 3. Serangan mengepung    Penyerangan dengan menawarkan lebih dari pesaingnya sehingga tidak bisa ditolak oleh pasar    dititik beratkan pada peluang segmentasi tertentu. 4. Serangan dengan mendahului Serangan ini yang paling tidak langsung dan mengabaikan musuh menyerang pasr yang lebih mudah untuk memperluas basis sumberdaya perusahan. Ada tiga pendekatan dalam melakukan serangan ini diantaranya adalah sebagai berikut; o Difersifikasi ke produk yang tidak berhubungan dimaksudkan agar produk sesuai dengan keinginan pasar dan yng paling menguntungkan bagi perusahaan. o Difersifikasi ke pasar geografis yang baru. o Meloncat atau berganti ke teknologi yang baru untuk mengganti produk perusahaan. 5. Serangan gerilya  Tujuanya adalah untuk menyerang perusahaan pesaing yang kondisi keuanganya lemah seperti melakukan serangan kecil diberbagai daerah musuh agar mendapat tempat permanent. III Pengikut pasar  Tiga stategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan yang dalam kondisi persaingan menempati pada posisi persingan sebagai pengikut pasar diantrnya adalah ;  Cloner  Yaitu mengikuti produk, distribusi dan iklan dari si pemimpin pasar.  Imitator Yaitu meniru beberapa hal dari pemimpin tetapi masih membedakan diri dalam kemasan, iklan harga dst.  Adapter Yaitu mengikuti produk pemimpin lalu mengadopsi dan kadang-kadang memperbaiki. IV Penceruk Alternatif dari pengikut dalam pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk. Tiga tugas dari perusahaan yang menempati pasar penceruk adalah sebagai berikut;  Menciptakan ceruk yang baru.  Memperluas  Melindungi Ceruk yang ideal memiliki sifat sebagai berikut :  Ukuran dan daya beli cukup menguntungkan.  Potensi pertumbuhan yang bisa meningkat.  Ceruk tidak menarik pesaing utama.  Ceruk memiliki keahlian dan sumberdaya.  Dapat bertahan dari serangan pesaing lewat hubungan baik dengan pelanggan dan yang lainnya.  Spesialis pemakai akhir: perusahaan mengkhususkan diri melayani satu jenis pemakai akhir. Misalnya; perusahaan penjual ulang bernilai-tambah (VAR: value-added reseller) menjual perangkat keras computer dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan tertentu dan mendapatkan premi harga dari proses tersebut.  Spesialis level vertical :perusahaan mengkhususkan diri pada satu level vertical dari rantai nilai produksi- distribusi, misalnya: perusahaan tembaga mungkin berkonsentrasi untuk memproduksi tembaga mentah, komponen tembaga, atau produk akhir tembaga.  Spesialis ukuran – pelanggan: perusahaan berkonsentrasi pada penjualan ke pelnggan kecil, sedang, atau besar. Banyak pengisi relung yang khusus melayani pelanggan kecil yang diabaikan perusahaan besar   Spesialis pelanggan tertentu:perusahaan membatasi ke satu atau beberapa pelanggan utama. Banyak perusahaan yang menjual seluruh hasil produksinya hanya ke satu perusahaan.  Spesialis geografis: perusahaan hanya menjual di wilayah lokal, kawasan atau bagian dunia tertentu.  Spesialis produk: perusahaan menjual atau membuat hanya satu produk atau lini produk, misalnya: perusahaan tertentu mungkin berspesialisasi dengan hanya memproduksi lensa mikroskop. Pengencer tertentu mungkin hanya menjual dasi   Spesialis fitur produk: perusahaan mengkhususkan diri memproduksi satu jenis keistimewaan produk tertentu. Rent-A-wreck, Misalnya adalah perusahaan penyewaan mobil di carifornia yang khusus menyewakan mobil”usang”  Spesialis kerja pesanan:perusahaan menyesuaikan produknya dengan kebutuhan masing-masing pelanggan   Spesialis mutu/harga :perusahaan beroperasi di pasar yang bermutu paling rendah atau paling tinggi. Hewlett Packard mengkhususkan diri pada pasar kalkulator tangan bermutu tinggi dan berharga mahal.  Spesialis pelayanan: perusahaan menawarkan pelayanan yang tidak di tawarkan oleh perusahaan lain, contohnya bank yang menerima permohonan kredit melalui telepon dan mengantar uang langsung ke pelanggan.  Spesialis saluran: perusahaan mengkhususkan diri melayani hanya satu saluran distribusi. Misalnya, perusahaan minuman ringan memutuskan untuk membuat minuman ringan yang berukuran yang sangat besar dan hanya bersedia di pompa bensin. Karena relung pasar dapat melemah, perusahaan harus menciptakan relun-relung baru. Perusahaan harus “terus berpegang kuat pada pengisian relung “namun tidak harus terikat hanya pada relungnya yang ada. Karena itulah pengisian relung ganda (multiple nching) lebih baik daripada pengisian relung tunggal ( single niching ). Dengan mengembangkan kekuatan di satu relung atau lebih, perusahaan dapat meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidupnya.  Perusahaan yang masuk ke pasar tertentu lebih baik memulai usahanya dengan membidik satu relung tertentu dari pada seluruh pasar.(lihat” pencerahan pemasaran: strategi memasuki pasar yang di kuasai perusahaan-perusahaan yang sedang memimpin”) kekuatan persaingan  Michael porter telah meengidentifikasi kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang bagi perusahaan diantaranya adalah Para pesaing industri, calon pendatang, subtitusi, pembeli, dan pemasok. Beberapa ancaman yang ditimbulkan dari kekuatan persaingan tersebut diantaranya adalah :  Ancaman persaingan yang ketat , segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia bahkan menjadi lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau menurun, penambahan kapasitas pabrik dilakukan secara besar besaran, biaya tetap tinggi, hambatan untuk keluar besar, atau pesaing memiliki kepentingan yang besar untuk tinggal didalam segmen tersebut. Kondisi yang demikian akan menyebebkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru, sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan yang akan bersaing.  Ancaman pendatang baru, Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarny. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yng rendah. Sedikit perusahaan baru yang dapat memasuki industri, dan bagi perusahaan yang berkinerja buruk dapat dengan mudah bisa keluar. Jika hambatan untuk masuk dan keluar tinggi, berpotensi laba tinggi, namun perusahan menghadapi resiko yang tinggi karena banyak hal diantrnya karena perusahaan yang berkinerja buruk tinggal dan berjuang keras disana. Jika hambatan untuk keluar dan masuk rendah, perusahaan dengan mudah masuk dan keluar dari industri tersebut serta tingkat pengembalian investasinya stabil dan rendah. Kasus terburuk adalah jika hambtan untuk masu rendah dan hambatan untuk keluar dari industri tersebut tinggi: Disini perusahan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan namun sulit untuk keluar dari situasi yang buruk. Akibatnya akan menjadikan penurunan penghasilan bagi semua pihak.  Ancaman produk subtitusi, Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat subtitusi produk yang actual atau potensial. Subtitusi membatasi harga dan laba. Perusahaan harus memantau secara dekat kondisi harga produk subtitusi. Jika kemajuan teknologi atau persaingan meningkat di industri tersebut, harga dan laba di segmen tersebut cenderung akan menurun.  Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar oleh pembeli, Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki posisi tawar yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan posisi tawar ppara pembeli berkembang jika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atu terkoordinir oleh suatu organisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, biaya perpindahan ke pemasok, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah atau pembeli dapat melakukan integrasi ke hulu. Untuk melindungi diri mereka , para penjual dapat memilih pembeli yang memiliki posisi tawar yang paling rendah atau sulit untuk mengganti pemasok. Pertahanan yang lebih baik adalah mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat dilakukan oleh pembeli yang kuat.  Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar oleh pemasok, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Para pemasok cenderung menjadi lebih kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisir, terdapat sedikit subtitusi dari yang mereka pasok, produk yang dipasok adalah input yang penting, biaya perpindahan pemasok tinggi, dan pemasok dapat melakukan integrasi ke hilir. Pertahanan terbaik adalah membangun hubungan baik dengan para pemasok atau memakai berbagai sumber pasokan. Konsep persaingan industri   Apakah sesungguhnya industri tersebut ? Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan subtitusi dekat satu sama lain. Industri-industri dikelompokkan menurut jumlah penjual, tingkat diferrensiasi produk, ada atau tidaknya hambatan untuk masuk, hambatan mobilitas, hambatan keluar, struktur biaya, tingkat globalisasi  Jumlah penjual dan tingkat diferensiasi Titik awal untuk menjelaskan suatu industri adalah membuat spesifikasi mengenai jumlah penjual dan menentukan apakah produk tertentu homogen atau sangat terdifferensiasi. Karakter diatas dapat menghasilkan struktur industri dibawah ini :  Monopoli murni : hanya ada satu perusahaan yang menyediakan produk atau jasa tertentu di Negara atau diwilayah tertentu. Monopoli mmenggunakan system harga tinggi, sedikit atau tidak sama sekali menggunakan iklan, serta mennawarkan pelayanan yang minimum. Jika tersedia subtitusi parsial dan ada sedikit ancaman persaingan, monopoli mungkin melakukan investasi yang lebih banyak jika dibandingkan pelayann dan teknologi. Monopoli harus ada yang mengendalikan dalm hal ini bisa dari pemerintah karena masalah tersebut biasanya menjadi sorotan masyarakat.  Oligopoly : Sedikit perusahan yang memproduksi produk mulai dari produk yang sangat terdifferensiasi. Oligopoly murni terdiri dari beberap perusahan yang memperoduksi komoditi yang pada dasarnya sama. Perusahaan-perusahaan tersebut akan merasa sulit unjtuk mengenakan harga yang lebih tinggi dari harga yang berlaku. Jika pesaing menyamai pelayanan tersebut mak solusi yang tepat adalah dengan memproduksi dengan biaya yang lebih rendah. Masing-masing pesaing dapat mencari keunggulan di salah satu atribut dan membebankan harga atas atribut tersebut.  Persaingan monopolistic : banyak pesaing yang dapat mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan atau hanya sebagian. Para pesaing memusatkan perhatian pada segmen pasar yang dapat mereka penuhi untuk pelanggannya dengan cara yang paling unggul kemudian mereka menuntu premi yang telah mereka sesuaikan.  Persaingan murni : Banyak pesaing menawarkan produk dan jasa yang sama ( seperti di bursa efek, bursa komoditi ).karena tidak ada dasr bagi diferensiasi, harga para pesaing akan sama. Tidak ada pesaing yang akan memasang iklan kecuali jika iklan tersebut dapat menciptakan diferensiasikan psikologis seperti contoh rokok, dan bir yang pada kasus itu akan lebih tepat jika menggambarkan industri tersebut bersaing secara monopolistic. Merancang system intelijen persaingan Empat langkah utama  Empat langkah utama dalam merancang system intelijen persaingan : pembentukan system, pengumpulan data, evaluasi dan analisis data, serta penyebaran informasi dan pemberian tanggapan atas dasar pertanyaan.  Pembentukan system. Langkah pertama ini membutuhkan pengidentifikasian jenis-jenis informasi persaingan yang penting, pengidentifikasian sumber tebaik untuk mendapatkan informasi itu, penugasan seseorang yang akan mengelola system tersebut dan pelayanan yang dihasilkanya.dalam perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu membentuk kantor intelijen persaingan yang formal, para eksekutif terrtentu harus ditugaskan untuk mengawasi para pesaing tertentu. Menejer yang dulunya bekerja diperusahaan pesaaing akan mengikuti secara dekat pesaing itu dan berfungsi sebagai pakar didalam perusahaan tentang pesaing tersebut. Siapa saja yang menejer tersebut yang perlu mengetahui pesaing tertentu dan akan mengghubungi pakar yang bersangkutan.  Pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dengan berkesinambungan dari lapangan ( tenaga penjual, saluran pemasaran, pemasok, perusahaan periset pasar, asosiasi perdagangan ), dari orang orang yang pernah berbisnis dengan perusahan para pesaing, pengamatan atas pesaing serta data yang dipublikasikan. Selain itu, data yang melimpah mengenai perusahan-perusahan lokal dan asing yang tersedia didalam CD-ROOM dan jasa on-line.interrnet menjadi gudang informasi bagi mereka yang terampil mengumpulkan keterangan-keterangan rahasia tentang gerakan pesaing. Sekarang, perusahan-perusahaan menempatkan berbagai informasi ke situs web, menyajikan rincian informasi untuk menarik pelanggan, mitra, pemasok, atau warlaba dan informasi yang sama tersedia bagi pesaing dengan mengklik dengan mouse. Siaran pers yang tidak pernah masuk ke surat kabar bisa didapatkan dari situs web, sehingga anda dapat tetap mengikuti produk-produk baru dan perubahan organisasi pesaing. Iklan yang dipasang pada web dengan cepat memberi tahu anda tentang prioritas ekspansi para pesaing. Bukan hanya situs web yang disponsori perusahaan saja yang memberikan barang berharga berupa informasi rahasia pesaing. Seseorang dapat juga mengumpulkan sedikit demi sedikit kumpulan informasi yang bernilai dari situs web asosiasi dagang. Ketika bekerja sebagai pengontrol divisi pengemasan barang khusus.. meskipun sebagian besar teknik pengumpulan informasi adalah legal, beberapa teknik lain masih harus dipertanyakan etikanya. Perusahaan-perusahaan diketahui sering memasang ikln dan mengadakan wawancara lamaran kerja yang tidak lowong hanya untuk mengorek informasi mengenai para peasing melalui dari para pegawainya. Meskipun penrusahan dianggap melanggar hokum jika mengambil gambar pabrik pesaing dari udara, foto udara sering ditremukan didalam surve. Beberapa perusahaan bahkan membeli sampah pesaing mereka. Setelah keluar dari kawasan gedung pesaing, sampah secara hokum dianggap barang buangan. Jelaslah, perusahan harus menyusun cara yang efektif untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang para pesaing tanpa melanggar standar hokum atau etika bisnis.  evaluasi dan analisis data  Data di periksa validitas dan reliabilitasnya, diinterpretasikan,dan diorganisasikan   penyebarluasan informasi dan pemberian tanggapan Informasi utama harus di sampaikan kepada pengambil yang relevan, dan pertanyaan manajer tentang pesaing harus di jawab. Dengan system yang terancang baik, manajer perusahaan akan mendapatkan informasi tepat waktu tentang para pesaing melalui telepon, bulletin, laporan berkala, dan laporan-laporan yang lain. Mnajer juga dapat menghubungi departemen intelijen pasar jika mereka membutuhkan bantuan untuk menginterprestasikan gerakan pesaing yang mendadak, jika mereka ingin mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing, atau jika mereka ingin mendiskusikan akan seperti apa tnggapan pesaing terhadap gerakan perusahaan yang sedang di pertimbangkan.  RANGKUMAN 1. Untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing serta pelanggan actual dan potensial. Perusahaan-perusahaan perlu mengindentifikasi strategi, tujuan, kekuatan,kelemahan, dan pola reaksi pesaing. Mereka juga perlu mengetahui cara merancang system intelijen persaingan yang efektif  2. Pesaing-pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama. Perusahaan juga harus memerhatikan pesaing, yang mungkin menawarkan cara yang baru atau mungkin cara yang lain untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perusahaan harus mengidentifikasikan pesaingnya dengan menggunakan analisis berdasarkan pasar. 3. Intelijen persaingan perlu di kumpulkan, di interprestasikan, dan disebarluaskan secara terus menerus. Manajer harus dapat menerima informasi yang tepat waktu mengenai pesaing 4. Manajer harus melakukan analisis nilai pelanggan untuk mengungkap kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri relatif terhadap para pesaing. Sasaran analisis itu adalah menentukan manfaat yang diinginkan para pelanggan dan bagaimana mereka mmpersepsikan nilai tawaran para pesaing 5. Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar di pasar produk yang bersangkutan. Untuk tetap menjadi perusahaan dominan, pemimpin mencari cara untuk memperbesar permintaan pasar keseluruhan, berusaha melindungi pangsa pasarnya saat ini, dan berusaha memperbesar pangsa pasarnya. 6. Penantang pasar menyerang pemimipin pasar dan pesaing lain secara agresif untuk memperbesar pangsa pasar. Penantang dapat memilih dari lima jenis seragam umum: frontal, rusuk, pengepungan, penghindaran, gerily, atau kombinasinya. Penantang harus juga memilih srtategi khusus: mendiskon harga, memproduksi barang bergengsi, memproduksi berbagai ragam barang, berinovasi di bidang produk atau distribusi, memperbaiki pelayanan, menurunkan biaya manufaktur, atau beriklan secara intensif 7. Pengikut pasar adalah perusahaan (di belakang Penantang pasar) yang ingin mempertahankan pangsa pasarnya dan tidak ingin menimbulkan gejolak. Pengikut dapat berperan sebagai pemalsu, pengklon, peniru, atau pengadopsi. 8. Pengisi relung pasar adalah perusahaa yang melayani segmen pasar kecil yang tidak di layani oleh perusahaan besar. Kunci untuk menjadi pengisi relung adalah spesialisasi . 9. Sama pentingnya dengan orientasi ke pesaing di pasar global dewasa ini, perusahaan tidak boleh terlalu membesar-besarkan penekanan pada pesaing. Perusahaan harus mengelola keseimbangnm yang baik antara pemantuan terhadap pelanggan dan pemantuan terhadap pesaing   DAFTAR PUSTAKA   * CATATAN MENEJEMEN PEMASARAN II DARI DOSEN IBU DWI BAKTI UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA   * MANAJEMEN PEMASARN EDISI KESEBELAS JILID I OLEH PHILIP KOTLER NORTHWESTERN UNIVERSITY   * MANAJEMEN PEMASARN JILID I I OLEH PHILIP KOTLER NORTHWESTERN UNIVERSITY

WL

OBJEK WISATA Pada hakekatnya pariwisata adalah kegiatan budaya. Di wilayah Kota Sawahlunto banyak dijumpai objek-objek pariwisata yang dapat digali potensinya sebagai daerah tujuan pariwisata, baik wisata alam, wisata kultural/budaya maupun jenis wisata lainnya. Beberapa tujuan wisata yang cukup baik dan potensial di Kota Sawahlunto adalah: Objek Wisata Kota Lama dan Tambang. Atraksi pertambangan merupkan atraksi yang membuat seluruh bagian Kota Lama Sawahlunto menjadi daerah yang paling unik karena merupakan satu-satunya kota tambang tertua di Indonesia, serta memiliki serajah terbentuknya kota pemukiman yang unik pula secara budaya maupun secara fisiknya. Objek-objek yang dapat mendukung pengembangan pariwisata Kota Lama dan Tambang antara lainnya: -  Pertambangan Sungai Durian dan Ex. Sekolah Pertambangan Daerah ini merupakan daerah tambang pertama, yang sekarang menjadi diklat (berseberangan dengan asramanya). Letaknya ada di jalan utama Sawahlunto-Talawi. Dibagian belakangnya terdapat gua bekas tambang yang sudah ditutup sejak tahun 1993 karena mengandung gas methane.  -  Pertambangan Plat TengahPertambangan ini terletak disepanjang jalan utama Sawahluto-Talawi, dengan conveyor yang melintasi jalan raya tersebut. Disinilah terletak Lobang Sawah Rasau yang merupakan tambang kedua setelah Sungai Durian. Banyak benda-benda bersejarah sisa peninggalan Belanda terdapat disini.  -  Stasiun Kereta ApiStasiun ini sekarang masih beroperasi sebagai stasiun pengatur kereta api yang mengangkut batubara ke Solok. Disini terdapat benda-benda lama seperti Lokomotif tua serta alat pemutar rel Kereta api.  -  Bangunan Mesjid AgungKondisi bangunan Mesjid Agung Sawahlunto yang semula adalah gudang mesiu ini cukup baik. Fungsi dan bentuk bangunan tersebut sudah berubah dari bangunan semula. Cerobong bangunan saat ini digunakan sebagai minerat mesjid yang berupa menara dengan tangga memutar ke dalamnya. Atap bangunannya telah menjadi kubah. Walaupun telah mengalami cukup banyak perubahan mesjid ini merupakan suatu yang unik yang terdapat di Kota Sawahlunto.  -  Bangunan GerejaBangunan dengan gaya arsitektur kolonial (art deco) ini mempunyai suatu keunikan tersendiri dan merupakan sala satu elemen yang merupakan satu kesatuan dalam sejarah berdirinya dan tumbuhnya Kota Sawahlunto.  -  Batu SandaranBatu sandaran ini terletak dikelurahan Balai Batu Sandaran yang terletak di jalur lingkar luar Selatan Kota Sawahlunto. Obyek ini berasal dari legenda tentang beberapa sesepuh adat bermusyawarah di tempat tersebut dan bersandar pada jajaran batu yang berbentuk sandaran, yang masih ada sampai saat ini. -  RESORT WISATA KANDI TANAH HITAM Resort wisata Kandi Tanah Hitam luas 393,4 Ha berjarak ± 12 Km dari Pusat Kota Sawahlunto, terletak sebelah utara dari Pusat Kota Lama. Resort Kandi di lalui oleh sungai Batang Ombilin disanan terdapat 3 (tiga) buah Danau dengan pemandangan yang cukup indah yaitu : danau Kandi, Danau Tanah Hitam, danau Tandikat, ke tiga Danau ini merupakan bekas galian Tambang Baru bara. Status lahan merupakan lahan bekas tambang batu bara milik PT.Bukit Asam yang sudah diserahkan kepada Pemda Kota Sawahlunto. KAWASAN DANAU KANDI Luas Lahan : 2,9 ha dan Sarana yang tersedia saat ini Dermaga, kafetaria dan mushala, parkir, lahan yang masih dapat dikembangkan Dilintasi oleh jalan utama yang ada di lokasi resort wisata Rencana Pengembangan Dibutuhkan peralatan untuk rekreasi air Pengelola professional yang memberikan konstribusi kepada pemerintah daerah Penambahan fasilitas dan sarana penunjang lainnya seperti taman Pembangunan kantor pengelolaKafetaria dan sarana penunjang lain STADION OLAH RAGA Luas Lahan : 10 Ha milik Pemerintah Kota Sawahlunto Sarana yang tersedia Lahan berbentuk dataran sehingga memudahkan dalam pembangunan stadion olah raga Posisi wilayah rencana berada di tengah resort wisata Akses jalan Rencana Pengembangan Pembangunan stadion dan tempat pertandingan olah raga seperti sepak bola, atletik, GOR dll - Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 8 October, 2008, 13:37 Pembangunan tempat parkir BREEDING FARM Luas lahan : 11 ha Milik Pemerintah Kota Sawahlunto Sarana yang tersedia saat ini Pengelolaan PT.Lembu Betina Subur yang merupakan perusahaan patungan antara Pemda Sawahlunto dan swasta Sapi 200 ekor serta kandang dnegan kapasitas 400 ekor Lahan rumput, akses jalan ke lokasi serta sumber air Rencana Pemgembangan  Investasi ternak sapi sampai dnegan 500 ekor Pembangunan sarana dan prasarana lainnya ARENA ROAD RACE Lausa lahan : 10 ha milik Pemerintah Kota sawahlunto Sarana yang tersedia saat ini  Track sirkuit beraspal hotmix sepanjang 1,2 km berstandar nasional Paddock  Lahan untuk pembangunan fasilitas penunjang lainnya Transportasi dilalui oleh jalan utama yang ada di lokasi resort wisata Rencana Pengembangan Pengelola professional yang mampu melaksanakan event road race nasional minimal 1 kali setahun dan local minimal 5 kali setahun serta memberikan konstribusi kepada pemerintah daerah Penambahan fasilitas tribune permanent untuk tanu VIP Pembanguna kantor pengelola Kafetaria dan sarana penunjang lainnya serta lapangan parkir GELANGGAN PACUAN KUDA Luas lahan 39,69 Ha milik Pemerintah Kota Sawahlunto Sarana yang tersedia saat ini :  Track pacuan dengan panjang 1.400 meter dan lebar 20 meter Track pacuan dengan panjang 1.400 meter dan lebar 20 meter Tribune VVIP dengan kapasitas 300 penonton, tribune VIP dengan kapasaitas 500 penonton,tribune masyarakat dnegan kapasitas lebih dari 30.000 penonton Mushalla Kandang kuda dengan kapasitas 200 ekor 2 unit tower judge dan steward Foto finish Mounting Yard Saddling Paddock Jalan Kuda Kafetaria Lahan untuk pengembangan  TAMAN SATWA/ TAMAN SAFARI MINI Perkiraan Investasi : Rp 25 Milyar Luas lahan : 40 Ha milik Pemerintah Kota Sawahlunto Sarana yang tersedia Lahan berbentuk seperti hutan yang merupakan lahan bekas tambang yang telah direklamasi Rencana pengembangan PEnataan dan pematangan lahan Penanaman pohon-pohon lain seperti mahoni, jati dan lain-lain Pembuatan kandang Investasi binatang Pembangunan kantor pengelola Pembangunan tempat parkir  PERHOTELAN DAN COTTAGE  Perkiraan Investasi : Rp 20 Milyar Luas lahan : 10 Ha milik Pemerintah Kota Sawahlunto  Sarana yang tersedia Akses jalan beraspal hotmix Sumber air Fasilitas listrik dan pembangkit Transportasi ke daerah rencana dengan melewati danau kandi - Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 8 October, 2008, 13:37 Rencana pengembangan pembangunan cottage/penginapan minimal 50 kamar yang dilengkapi fasilitas hotel bertaraf bintang 3 CACAO Budi daya cacao di Kota Sawahlunto semakin diminati oleh masayarakat karena cacao sat ini menjadi komoditi unggulan di sector perkebunan yang diharapkan akan meningkatkan perekonomian masayarakat. Senagai produk unggulan cacao tersebar di seluruh kecamatan yang di Kota Sawahlunto. Bibit yang dibiayai oleh dana APBD Kota Sawahlunto sebagai berikut : Investasi (dana APBD) : Rp 1.495.000.000 a. Lahan ± (1600 ha) : milik masyarakat b. Bibit : 1 juta batang c. Perkiraaan produksi biji/thn/1 btg pohon : 2 – 2 ½ kg siap jual Disamping itu untuk lebih meningkatan pendapatan petani, bagi petani yang memiliki tanaman cacao sebanyak 300 batang dan telah berusia 1 tahun dapat fasilitas pemberian pinjaman ternak sapi dengan cacao sebagai jaminannya. Telah dilakukan pelatihan dan magang petani cacao Telah dibentuk Koperasi Petani cacao dan telah dikirim petani ke Pabrik Pengolahan Coklat di Tangerang PT.Bumi Tangerang sebanyak 12 orang Akan ditanda tangai perjanjian dneagn perusahan tersebut. TANAMAN ATSIRI Pengemabngan tanaman itsiri merupakan kerja sama dengan Puslitbangbun yang bertujuan untuk peningkatan pendapatan petani terutama yang berada di lahan kritis dnegan mengolahnya menjadi minyak atsiri Saat ini telah dikembangkan tanaman Atsiri seluas 20 Ha dengan bantuan untuk 20 KK senilai Rp 172.700.000,- dan tahun ini akan ditambah lagi seluas 60 Ha senilai Rp 518.001.000,- Telah difasilitasi dengan alat suling OBJEK WISATA AIR WATERBOOM Likasi Desa Muaro Kalaban Terletak disisi jalan (Negara) Lintas Sumatera 6 K dari pusat Kota Sawahlunto Berada di lingkungan perbukitan dengan alam yang segar Luas lahan ± 7000 m2 milik Pemda Kota sawahlunto Pembangunan yang sedang berjalan : Bangunan fisik gedung Bangunan kolam renang dan water boom Landcape. Pertamanan, dan parker Interior Bangunan Fisik Dalam pengembangannya akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung seperti : Fasilitas utama Shelter Waterboom Air terjun alam berupa tirai air Jembatan penghubung Treatment Sumber air kolam Reservoir air Jalan setapak, dan tangga Fasilitas Pendukung Bangunan pintu gerbang Toko peralatan olahraga air, mainan anak-anak dan souvenir Bangunan hotel Pusat jajan(Puja sera), dan Gazebo Area parkir PESONA OBJEK WISATA DI KOTA SAWAHLUNTO Kota Sawahlunto awalnya merupakan areal persawahan yang berada dalam wilayah adat Nagari Kubang. Sejak Tahun 1887 Sawahlunto mulai dirancang oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kota yang berorientasi pada industri tambang batubara. Kota ini dipersiapkan sebagaimana layaknya sebuah kota, dengan jaringan jalan, penataanbangunan, system drainase dan sanitasi yang sempurna. Pada tahun 1998 setelah beroperasi lebih dari seratus tahun, eksploitasi tambang terhenti karena stagnasi batubara. Kota tambang ini kemudian tumbuh menjadi suatu Kota Wisata Tambang yang Berbudaya. Keunikan kota yang berjarak 95 KM dari kota Padang ini, terletak pada bangunan sejarah, bekas industri tambang, wisata kerajinan, wisata pendidikan dan wisata kuliner. Saat ini Pemeintah Kota Sawhalunto tengah mengembangkan wisata rekreasi dengan hadirnya water boom Muaro Kalaban dan Taman Satwa Kandi. Keragaman budaya multietnis yang dipertahankan oleh - Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 8 October, 2008, 13:37 masyarakat Sawahlunto memberi warna dan sentuhan istimewa bagi pariwisata kota ini. KAWASAN KOTA LAMA  Dipusat kota lama kita dapat menikmati indahnya arsitektur bangunan bersejarah berlanggam Indies dan Pecinan. Masjid Agung Nurul Islam berdiri di areal bekas bangunan pembangkit listrik pertama di Sawahlunto. Tepat dibawah mesjid, terdapat bunker yang dulunya pernah digunakan sebagai tempat merakit senjata, mortar dan granat tangan. Disamping mesjid yan berdiri tahun 1955 ini, terdapat menara mesjid setinggi 80 meter. Menara ini pada mulanya merupakan cerobong asap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pertama di Sawahlunto. Selain mesjid, terdapat berbagai bangunan bersejarah lainnya seperti rumah Asisten Residen, Rumah Controlleur Belanda, Rumah Dokter, Rumah Demang, Rumah Fak Sin Kek yang sekarang menjadi Souvenir dan Coffe Soup, Gedung Sekolah Santa Lucia, Gereja Kristen Katolik, Gedung Societeit dan lainnya. GEDUNG PUSAT KEBUDAYAAN  Gedung ini didirikan pada tahun 1910. Awalnya gedung ini bernama Gluck Auf, merupakan tempat berkumpul pejabat colonial untuk berdansa dan berpesta, lalu gedung ini bernama gedung Bola berfungsi sebagai arena billiard dan bowling. Selanjutnya gedung ini berfungsi sebagai tempat pertemuan para pejabat colonial. Sejak kemerdekaan, gedung ini digunakan oleh masyarakat untuk pertunjukan seni dan berubah nama menjadi gedung Pertemuan Masyarakat. Gedung ini sempat pula disewakan kepada Bank Dagang Negara. Mengingat nilai histories gedung ini maka pada tanggal 1 Desember 2006, gedung ini diresmikan sebagai Gedung Pusat Kebudayaan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Ir.Jero Wacik dan difungsikan sebagai gedung penampilan kesenian multietnis. MUSEUM KERETA API Seratus lima puluh meter dari Masjid Agung Nurul Islam, terdapat Museum Kereta Api yan diresmikan pada tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak H.M.Yusuf Kalla. Museum ini didirikan di Stasiun Kereta Api Sawahlunto yang dibangun tahun 1918. Saat ini terdapat sejumlah koleksi indoor dan outdoor berupa peralatan dan gerbong-gerbong tua yang pernah dipergunakan. KERETA API WISATA Dari museum Kereta Api, kita dapat menikmati perjalanan nostalgia dengan lori wisata melewati perbukitan menuju Stasiun Muaro kalaban. Perjalanan ini akan melewati Lubang Kalam, terowongan dengan panjang 835 m yang merupakan situs terpenting dalam sejarah perkeretaapiaan Sawahlunto – Teluk Bayur. Di dalam terowongan terdapat 32 bilik berukuran 2x1 meter sebagai tempat perlindungan bagi pejalan kaki jika berada dalam terowongan. Terowongan ini dibuat oleh orang rantai (Orang hukuman yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Belanda) mulai 18 Oktober 1892 sampai 1 Januari 1894. MUSEUM GUDANG RANSUM Museum ini berada di Kelurahan Air Dingin yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari prosesi pertambangan di Sawahlunto. Bangunan yang didirikan tahun 1984 ini berfungsi memenuhi kebutuhan makanan seluruh pekerja dan buruh tambang (orang rantai)yang jumlahnya ribuan orang. Para pekerja tambang ini berasal dari perbagai daerah di pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Bangunannya terdiri dari Dapur Umum, Dapur, Gudang es, Gudang Makanan Mentah, Gudang Beras, Menara Asap dan Power Strom. Disini anda dapat melihat proses pembuatan dan membeli karya seni ukiran dari batubara sebagai cinderamata. BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH ( BD-TBT) Balai Diklat Tambang Bawah Tanah atau Ombilin Mines Training College (OMTC) merupakan wujud kerjasama antara Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia dengan JICA Jepang. Disini, dengan didampingi instruktur akan dapat dikenal lebih jauh isstem penambangan dan proses penambangan bawah tanah denan fasilitas simulasi tambang dalam, museum Geologi, laboratorium tambang, simulasi ledakan gas methan, analisa gas methan, sentral pemantau tambang dalam, alat analisa batubara, peralatan mesin-mesin dan listrik tambang bawah tanah, peralatan lingkungan, miniature pertambangan serta limbah tambang batubara. REPRESENTASI KAWASAN PERTAMBANGAN  Kawasan pertambangan Batu bara banyak terdapat di Sawahlunto, antara lain di Sawah Rasau dan Sawah Luwung. Diareal ini dapat disaksikan mulut tambang yang sudah tidak beroperasi serta lori yang pernah dipakai di tambang dalam. Di tambang terbuka ini dapat diketahui proses dan sistem penambangan permukaan bumi sekaligus dapat dikaitkan dengan ilmu geologi serta wawasan lingkungan hidup. Pada bekas tambang terbuka ini banyak terjadi danau bekas tambang. Pemerintah kota Sawahlunto mengembangkan kawasan in sebagai kawasan wisata dengan pengembangan area pacuan kuda, area road race/motocross, dan camping ground. WATER BOOM MUARO KALABAN Objek wisata waterboom Pool and Garden Muaro Kalaban yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera merupakan waterboom pertama di Sumatera Barat. Objek wisata ini diresmikan pada tanggal 1 Desember 2006 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Ir.Jero Wacik. Fasilitas yang ada antara lain kolam orang dewasa dan remaja dengan waterslide/seluncuran, kolam balita, pujasera/cafĂ©, fasilitas kamar bilas, toilet, gazebo, dan dalam waktu - Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 8 October, 2008, 13:37 dekat akan dikembangkan arena flying fox. TAMAN SATWA KANDI  Saat ini, taman satwa Kandi yang berada di areal seluas 5 ha dekat danau Tandikek ini mempunyai koleksi berbagai binatang, seperti : Gajah tunggangan, unta, monyet, kangguru, ular, kelinci, rusa jawa, burung hantu, bido, kura-kura, musang, merpati dan angsa. Untuk pengembangan Taman Satwa Kandi ini setiap tahun jenis koleksi satwa akan ditambah juga akan terus dilakukan perbaikan sarana seperti gazebo, jalan setapak taman dan lampu taman, serta penataan kawasan danau tandikek. MAKAM PROF.MR.H.MUHAMMAD YAMIN Prof.MR.H Muhammad Yamin merupakan salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia yang dilahirkan dan dimakamkan di Talawi kota Sawahlunto. Diantara jasa-jasanya beliau merupakan konseptor Pancasila dan pencetus lambing Gajah Mada. Beliau pernah menjadi Rektor Universitas PBB. Sebagai seorang sastrawan beliau pernah mengarang buku Ken Arok dan Kendedes (1946), Gajah Mada (1948), Diponegoro (1945), Tan malaka (1948), Suta Dharma (1955) dll. Atas jasa-jasa beliau sebagai pejuang di bidang politik, pemerintahan, keamanan, pendidikan, sastra dan bahasa, maka pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional disamping beberapa bintang jasa dari Presiden Republik Indonesia.  Objek wisata ziarah ini dilengkapi perpustakaan. Disini kita dapat menggali sejarah bangsa dengan meneladani beliau sebagai sosok anak bangsa Indonesia yang turut mengukir sejarah Indonesia. WISATA HANDYCRAFT/KERAJINAN TANGAN  Keberadaan buruh tambang yang berasal dari berbagai daerah dan etnis membuat berbagai industri kerajinan tumbuh dan berkembang. Beberapa produk kerajinan khas Sawahlunto yaitu, kerajinan sapu lidi dan sapu ijuk di Silungkang, anyaman dan tembikar di Talawi dan yang paling terkenal adalah Tenun Silungkang. TENUN SILUNGKANG  Tenun Songket tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Silungkang yang berada dikawasan Sawahlunto merupakan daerah penghasil songket yang terkenal dari dahulu kala. Kepandaian membuat songket diwariskan turun temurun. Saat ini, tidak hanya songket tradisi, tenun Silungkang berkembang mengikuti kebutuhan dengan beragam bahan motif, corak dan warna serta dapat pula digunakan sehari-hari untuk bahan pakaian dan sarung. Di Silungkang kita dapat menyaksikan tahap-tahap dalam menenun, memilih dan membeli berbagai tenun berkualitas. WISATA KULINER Di Sawahlunto kita dapat menemukan keragaman makanan dari berbagai daerah karena seni kuliner yang tetap dipertahankan oleh masing-masing etnis. Dendeng batokok adalah salah satu makanan spesifik daerah ini. Dendeng batokok terbuat dari potongan daging sapi yang dipanggang dan ditipiskan dengan cara dipukul-pukul, kemudian disajikan bersama minyak tanak dan dimakan bersama nasi hangat, sambal pedas dan sayuran segar. WISATA BUDAYA  Banyaknya pekerja tambang dari berbagai etnis yang datang ke Sawahlunto membuat kota ini kaya akan keragaman warisan seni dan budaya. Keragaman warna seni dan budaya ini tetap dipertahankan masyarakat Sawahlunto sampai sekarang. Jika anda berkunjung ke Sawahlunto anda dapat menyaksikan pertunjukan kuda kepang, reog, wayang kulit, tari tor-tor, campur sari dan barongsai. Seni tradisi Minangkabau pun menonjol disini adanya tabuik, randai, selawat dulang, dan tari-tarian lainnya. Bahkan beberapa tarian di Sawahlunto merupakan akulturasi budaya multietnis. Tari tanun dan Tari Tambang merupakan 2 tarian khas Sawahlunto. Tari tenun menggambarkan kegiatan wanita minang dalam proses menenun. Tari tambang menggambarkan proses penambangan batubara di masa lampau. Makan bajamba, merupakan even tahunan yang digelar untuk memeriahkan Ulang Tahun Kota Sawahlunto setiap tanggal 1 Desember. Makan bersama secara adapt ini diikuti oleh seluruh penduduk kota Sawahlunto dari berbagai etnis. Dalam kegiatan tersebut berbagai rombongan datang berbusana adat minang  - Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 8 October, 2008, 13:37 Strategi Kebijakan di Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang. Tujuan - Terwujudnya keseimbangan antara pengelolaan dan kemampuan daya dukung dari sumber daya alam sehingga dapat emberikan kemakmuran bagi seluruh rakyat dari generasi kegenerasi. robogan.go.id ttp://grobogan.go.id Menggunakan Joomla! Generated: 8 October, 2008, 13:23 - Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan guna mencapai kesejahteraan bagi eluruh rakyat dari generasi kegenerasi. - Mewujudkan pembangunan yang harmonis, dinamis, serasi, seimbang dan berwawasan lingkungan. - Terwujudnya pedoman kebijakan tata ruang dan wilayah sesuai dengan pemanfaatan dan peruntukannya. 2. Sasaran - Terlaksannya inventarisasi dan evaluasi potensi sumber daya alam. - Pengembangan sistem informasi lingkungan. - Pemantapkan kelembagaan. - Peningkatan partisipasi masyarakat - Pelaksanaan usaha konservasi, pengendalian dan rehabilitasi SDA. - Penataan, peningkatan mutu dan produktivitas SDA - Pengembangan pemanfaatan SDA dan pelestarian SDA abiotik - Penataan dan penegakan hukum lingkungan - Pengembangan teknologi pengelolaan lingkungan. - Terciptanya kebijakan tata ruang dan wilayah yang dinamis sesuai dengan perkembangan dinamika pembangunan. - Terwujudnya pembangunan yang sesuai dengan peruntukan lahannya. - Terciptanya keserasian dan keseimbangan pembangunan sesuai dengan tata ruang dan wawasan lingkungan. 3. Kebijakan - Pengoptimalan, peningkatan dan persyaratan penilaian analisa mengenai dampak lingkungan bagi semua kegiatan ang berpotensi menghasilkan dampak negatif pada masyarakat luas. - Peningkatan pengendalian serta, pengawasan pengelolaan lingkungan alam, tanah dan air. - Mempersiapkan dan mengoptimalkan penataan dan penegakan hukum pada upaya pengendalian ekosistem yang Simbang. - Peningkatan serta pembudayaan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. - Pengembangan sistem informasi lingkungan dengan prioritas pada penyediaan data informasi lingkungan berbasis omputer. - Melibatkan seluruh potensi dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan pengembangankawasan lingkungan. - Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota dengan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasaranakebersihan. - meningkatkan program prokasih. - Kebijaksanaan pengembangan dan pembangunan struktur tata ruang. - Kebijaksanaan sarana dan prasarana perkotaan. - Kebijaksanaan dan strategi pengembangan transportasi. - Kebijaksanaan dan strategi pengaturan bangunan. - Pembangunan kota perlu dijaga kelangsungan daya dukung lingkungan. - Pembangunan dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan lahan secara optimal dan seimbang dengan mengusahakan keserasian antara wilayah pembangunan. - Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) terutama yang berkaitan dengan bergesernya status penggunaantanah di kawasan-kawasan strategis guna mendukung otonomi daerah. Paradigma Pendidikan Lingkungan Hidup  Menyongsong lembar baru abad keduapuluh satu, hingar bingar pembangunan masih berhias warna kontras koyaknya kelestarian lingkungan hidup. Masyarakat negara-negara maju telah menempatkan isu lingkungan hidup sebagai agenda pemikirannya, tetapi di republik ini permasalahan lingkungan baru dibicarakan secara teoritis dan diperhatikan sebatas renda penghias kemasan pembangunan fisik materiil yang secara realita terlihat nyaris tak lebih dari sekedar formalitas. Industrialisasi, eksploitasi sumber alam, dan beragam rupa kegiatan "berbaju" pembangunan dengan mengatasnamakan kebijaksanaan pemerintah "demi kesejahteraan rakyat" berjalan kencang dengan menafikan dampak yang akan timbul di waktu mendatang terhadap lingkungan hayati maupun non hayati. Sebenarnya masyarakat (baca : rakyat rentan) memiliki hak terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dalam UU no.4 th. 1982 pasal 6 mengenai Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup tertulis "Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup." Yang secara lengkap dijabarkan dalam penjelasan sebagai berikut : "Hak dan kewajiban setiap orang sebagai anggota masyarakat untuk berperan serta dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup mencakup baik tahap perencanaan maupun tahap-tahap pelaksanaan dan penilaian ...".   Tetapi untuk mempergunakan hak dan kewajiban tersebut tampaknya masyarakat masih terbentur pada rendahnya pemahaman dan kesadaran mengenai arti penting lingkungan hidup. Sementara itu political will (kemauan politik) pemerintah terhadap transformasi wawasan dan akses masyarakat atas informasi masih kurang. Dalam hal ini jalur pendidikan dianggap sebagai media yang bisa membawa masyarakat pada pemahaman dan kesadaran moral, sehingga pola pikir dan pola gerak dalam pembangunan selalu dilandasi wawasan lingkungan hidup. Pendidikan di sini mencakup pendidikan formal dengan arti terstruktur dalam kurikulum yang dibuat oleh pemerintah dan dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan dasar sampai tinggi; serta pendidikan non formal dalam arti pendidikan di luar jalur-jalur formal tersebut. Khususnya untuk pendidikan formal, saat ini pendidikan lingkungan sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh pemerhati lingkungan Indonesia yang tergabung dalam bermacam lembaga bentukan pemerintah maupun non pemerintah. Kesadaran Masih Rendah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Di sini meliputi transfer of knowledge (mengalihkan suatu pengetahuan), attitude (sikap) dalam suatu proses dan cara mendidik. "Pendidikan merupakan transfer ilmu dan teknologi pada generasi mendatang agar kemampuan seseorang sebagai sumber daya manusia akan lebih berkembang di bidang pengetahuan, sehingga lebih produktif," tutur Prof. DR Ir Soedarmanto, Ketua Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Unibraw saat ditemui BRAVO di ruang kerjanya. Dunia pendidikan formal di Indonesia dewasa ini telah mencapai kemajuan yang cukup berarti bila dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Pendidikan dasar telah menjangkau daerah-daerah pelosok, sementara untuk pendidikan tinggi banyak ditemui di kota-kota besar maupun menengah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan formal telah menjadi kebutuhan utama dalam mempersiapkan jalannya pembangunan, membekali sumber daya manusia dengan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan. Aspek lingkungan hidup seharusnya disadari sebagai suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan. Fenomena yang umum terjadi, masyarakat ternyata belum mampu menjiwai wawasan lingkungan dalam perilakunya, disini termasuk pula golongan berpendidikan. "Kita lihat bagaimana orang-orang masih membuang sampah di selokan, atau di sungai, dosen merokok di ruang kelas, dan masih banyak lagi contoh kecil sehari-hari yang mencerminkan kurangnya wawasan lingkungan hidup di masyarakat," ujar Prof. Ir. Radyastuti Winarno, Ketua PPLH IKIP Malang.  "Kalau berbicara masalah kesadaran lingkungan sering kita terjebak berbicara masalah-masalah lingkungan yang terlalu tinggi, seperti penyelamatan hutan, tetapi sebenarnya yang lebih utama kesadaran itu dibangun mulai dari hal-hal kecil yang sederhana," lanjut dosen yang sehari-harinya mengajar di fakultas MIPA jurusan Biologi IKIP Malang. Syafruddin Ngulma Simeulue, seorang aktivis pemerhati lingkungan dan kini menjabat ketua LSM Peduli Indonesia, mengungkapkan keprihatinannya, "Kesadaran masyarakat secara umum belum banyak berubah dari 4-5 tahun yang lalu, masalah sosialisasi kepedulian lingkungan hidup belum sampai ke masyarakat, hanya berputar di kelompok-kelompok kecil pemerhati lingkungan." Sementara itu, Soedarmanto menyoroti golongan berpendidikan juga belum banyak memahami wawasan lingkungan, kesadaran lingkungan bergantung dari person itu sendiri, tergantung ke-interest-annya terhadap lingkungan. "Sebenarnya masalah lingkungan sudah dimasukkan pada bidang-bidang mata kuliah di masing-masing fakultas, secara khusus memang sudah ada beberapa mata kuliah yang berbicara mengenai lingkungan. Tetapi kenyataannya semua itu belum mengcover permasalahan lingkungan dari segi pendidikan," lanjut dosen Fakultas Pertanian Unibraw ini. Sebatas Muatan Saat ini dalam pendidikan formal yang ada di Indonesia, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah, bidang-bidang ilmu yang diajarkan belum banyak mengakomodir wawasan lingkungan. Wawasan lingkungan hanya sebatas sisipan-sisipan di pelajaran. Menurut Radyastuti Winarno, "Semenjak tahun 1982 sebenarnya masalah lingkungan sudah dimasukkan dalam kurikulum, tahun 1992 hal ini dievaluasi, tetapi ternyata hasilnya masih jauh dari memuaskan."   ementara DR. Dra. Yulinah Trihadiningrum M.App.Sc., dosen Teknik Lingkungan ITS, menjelaskan, "Kebanyakan wawasan lingkungan disisipkan pada bidang-bidang yang berkaitan dengan biologi. Memang semenjak pendidikan dasar sudah ada, tetapi hanya sebatas pengenalan, misalnya pengenalan species." Mengenai keterkaitan species terhadap keseimbangan lingkungan, apa pengaruhnya jika species itu punah, atau apa penyebab turunnya populasi species tertentu, itu yang belum banyak dikuasai oleh pengajar, lanjut dosen yang mengenyam pendidikan sampai strata S-3 dalam bidang lingkungan ini. Syafruddin Ngulma, yang juga giat mengkampanyekan lingkungan hidup lewat media agama, melihat pendidikan lingkungan di Indonesia sangat berbeda dengan di luar negeri, khususnya perihal metode yang digunakan. "Di Malaysia pendidikan lingkungan ditekankan pada praktek lapangan, siswa diajak ke hutan, diberi wawasan dan berdiskusi. Di Thailand juga begitu. Kalau di Indonesia tampaknya belum mampu seperti itu, mungkin karena terbentur dana," ungkap lulusan Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh ini menuturkan pengalamannya dalam perjalanan studi banding ke luar negeri. "Di Belgia, untuk pelajaran biologi SD contohnya, ditekankan pada pengamatan ekosistem dengan segala keterkaitan antar penghuni ekosistem tersebut, misalnya pada ekosistem kolam. Bagusnya, orang tua murid dilibatkan pula dalam membimbing anak-anaknya," ucap Yulinah Trihadiningrum.     Menanggapi hal ini, DR. Frans Mataheru, Direktur PPS IKIP Malang yang banyak bergelut di bidang teknologi pendidikan, mengungkapkan, "Dengan kondisi seperti ini, untuk Indonesia, para tenaga pendidik harus pandai-pandai mengkaitkan unsur lingkungan hidup dalam bidang yang diajarnya." Sementara itu untuk dunia pendidikan tinggi di Indonesia, saat ini masalah lingkungan sudah mendapatkan porsi khusus, walaupun masih minim. Seperti diungkapkan Radyastuti Winarno, "Di perguruan tinggi masalah lingkungan dimasukkan pada mata kuliah Ekologi, Hukum Lingkungan, ataupun AMDAL, untuk bidang lainnya hanya sebagai muatan. Tetapi ternyata sesuai evaluasi, hasilnya belum terlihat juga." "Untuk bidang ilmu teknik memang ada mata kuliah khusus, misalnya AMDAL, itu sudah diterapkan hampir di semua jurusan, dan biasanya pada semester 6 atau 7, tapi kalau hanya 2 SKS apalah artinya ?" tandas Yulinah Trihadiningrum. Dosen yang mengambil gelar S-3 masalah kualitas air dalam hal aplikasi bioindikator di Belgia ini, menganggap perihal pendidikan lingkungan hidup paling tepat apabila diajarkan semenjak dini, mulai pendidikan dasar dengan adanya kesinambungan materi yang terstruktur, "Seperti P-4, yang diajarkan berkesinambungan. Agar peserta didik dapat mengerti, menghayati dan mengamalkannya sesuai dengan bidang keilmuan yang nantinya didapatkan di perguruan tinggi." Soedarmanto melihat kemungkinan bahwa dalam pendidikan di Indonesia, masalah ekonomi, khususnya kemiskinan, dianggap hal yang paling urgen, sehingga permasalahan lingkungan masih sedikit diremehkan, padahal masalah lingkungan secara global tidak bisa terlepas dari permasalahan ekonomi, demikian pula sebaliknya. Pendidikan Alternatif Untuk menambalsulam celah-celah kekurangan pendidikan formal, banyak pihak pemerhati ataupun yang terkait langsung dengan penanganan lingkungan mengupayakan suatu pendidikan lingkungan alternatif. Sebagai contoh di kelompok-kelompok pencinta alam, ajang rekruitmen anggota (pendidikan dan latihan dasar) dapat dikatakan menjadi salah satu bentuk pendidikan lingkungan. Di kegiatan tersebut materi lingkungan hidup mendapatkan porsi khusus, dan lebih diperdalam lagi pada masa pemberian materi lanjutan pasca pendidikan dan latihan dasar. "Tetapi biasanya perihal lingkungan hidup masih kurang mendapat perhatian bila dibanding bidang olah raga alam bebas," papar Ichda Mariyana, aktivis Pencinta Lingkungan Hidup (PLH) Siklus ITS yang menjabat sebagai Divisi Litbang, mengutarakan sisi lemah kebanyakan pendidikan dan latihan dasar pencinta alam. Instansi pemerintah yang terkait dengan bidang lingkungan hidup, seperti Departemen Kehutanan juga mempunyai model-model pendidikan lingkungan, seperti Pendidikan Kader Konservasi Sumber Daya Alam. Tetapi sayangnya kegiatan yang sangat baik ini dirasa belum cukup intensif, serta kurang berkesinambungan. Bahkan untuk beberapa tahun belakangan ini nyaris tak terdengar lagi. Menanggapi hal tersebut Menteri Kehutanan RI, Ir.Djamaloedin Soeryo Hadikoesoemo, saat ditemui BRAVO pada acara Temu Alumni di SMUN 3 Malang, menyatakan keheranannya "Lho ...iya tho ? Kalau begitu perlu untuk dihidupkan kembali, karena ini penting sekali, menyangkut masalah sumber daya pembangunan yang sadar akan arti penting lingkungan." Ketika diminta tanggapannya lebih lanjut Menhut menyatakan dengan nada antusias "Masalah ini perlu dibicarakan pada pihak-pihak yang terkait, untuk dapat membahasnya secara lebih baik. Kirim saja surat atau proposal pada saya." Model pendidikan lingkungan alternatif yang lain bisa dijumpai di PPLH Trawas. Achmad Arief, personal pada bagian Program di PPLH Trawas, menjelaskan bentuk pendidikan di Trawas kebanyakan menggunakan pola diskusi, baik berupa diskusi rutin mingguan maupun lokakarya (baca box : PPLH Trawas), "Sasaran PPLH Trawas adalah segala macam kalangan, seperti guru, mahasiswa, pelajar, seniman, penduduk desa, dan dari yang muda sampai yang tua," tuturnya. Lain lagi dengan Syafruddin Ngulma, yang menganggap jalur agama sebagai media yang lebih mengena dalam pendidikan lingkungan alternatif. Ayah tiga anak ini memang aktif memasukkan muatan lingkungan hidup lewat pendidikan agama di pondok-pondok pesantren. Ia melihat bahwa masyarakat Indonesia masih menganut budaya paternalistik, dengan pemuka agama sebagai panutan masyarakat. "Jadi tinggal bagaimana membekali pemuka agama dengan wawasan lingkungan," paparnya saat ditemui Bravo pada suatu acara pertemuan LSM. Media massa juga bisa dikatakan berperanan besar dalam mendidik masyarakat. Dengan semakin banyaknya liputan persoalan lingkungan hidup baik oleh media cetak maupun elektronik, secara langsung atau tidak langsung merupakan upaya memberi informasi dan menggugah kesadaran masyarakat mengenai wawasan lingkungan hidup. Tampaknya upaya penyelenggaraan pendidikan lingkungan hidup non formal bisa menjadi suatu harapan mengisi kekurangoptimalan pendidikan formal, yang dapat dikatakan masih kurang berhasil memberi landasan wawasan lingkungan hidup pada masyarakat. Perlu Pembaharuan Bila melihat tujuan pendidikan lingkungan di Indonesia, dalam lokakarya mengenai pendidikan lingkungan hidup di Jakarta, Sarwono Kusumaatmaja, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, mengungkapkan manusia Indonesia diharapkan mempunyai pengetahuan mengenai lingkungan, selanjutnya muncul kemampuan untuk berbuat baik bagi lingkungan. Urgensi saat ini adalah menciptakan pola sinergis yang lebih besar, sehingga pendidikan lingkungan tidak berkesan sporadis dan masyarakat merasakan ada satu arus yang menuju pada satu tujuan, demikian penjelasan Sarwono (Kompas/26/11/1996).   "Pendidikan lingkungan harusnya lebih ditekankan pada kemampun masyarakat dalam mengontrol pengambilan keputusan tentang alokasi sumber daya alam, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan haknya atas informasi," ujar Andik Hardiyanto, SH, Kepala Divisi Lingkungan Hidup Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, yang sering menyoroti persoalan lingkungan dari sisi ideologi pemerintah yang mengeksploitasi sumber daya alam melebihi ketersediaan kemampuan alam untuk memperbaharui. Sedangkan Frans Mataheru menegaskan "Harus ada suatu program pemerintah untuk mengkoreksi dan memperbaiki keadaan sekarang. Semacam sadar lingkungan. Kemudian program tersebut dijabarkan lebih lanjut, lalu oleh Depdikbud operasionalnya dimasukkan dalam kurikulum."  Radyastuti Winarno dalam makalah mengenai metode pengajaran pendidikan lingkungan yang disampaikannya di lokakarya "Peningkatan Kesadaran Tentang Pelestarian Lingkungan : Khususnya Perairan Sungai Brantas", membahas tentang tujuan dalam ranah afektif, kognitif dan ketrampilan pada program pendidikan lingkungan adalah masyarakat harus dapat mengembangkan kesadaran, pengetahuan, sikap, kecakapan dan peranserta dalam mengatasi persoalan lingkungan. Interaksi yang kompleks di antara setiap komponen lingkungan, hubungan timbal balik antara organisma dan lingkungannya merupakan point dasar dalam menumbuhkan wawasan lingkungan, ini tercakup pada bidang ekologi. Lingkup ekologi misalnya dapat berupa studi tentang perairan, hutan, kota, dsb.   Sesuai urgensinya, titik berat pendidikan lingkungan adalah pada penyebab kemerosotan kualitas lingkungan, berikut gejala-gejalanya. Dari situ lantas pendidikan lingkungan diorientasikan pada disiplin ilmu peserta didik. Karena di luar bidang ekologi persoalan lingkungan hidup memiliki keterkaitan yang kompleks dalam bahasan ekonomi, sejarah, teknik, politik, sosiologi, psikologi, budaya, etika maupun estetika. Demikian dijelaskan Radyastuti Winarno dalam makalahnya. Menurut ibu dua anak ini, peran pengajar juga harus lebih mendalam, dengan berpartisipasi aktif bersama anak didik pada pemecahan masalah lingkungan, tidak sekedar sebagai pemberi informasi dalam kelas.   Sedangkan Erika Stutz Dipl.Chem. HTL, adviser environment pada Vocational Educational Development Center (Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi, disingkat : VEDC) Malang, sebuah usaha kerja sama pemerintah RI dan Swiss, melihat bahwa dalam upaya mengefektifkan pendidikan lingkungan diperlukan penambahan sarana-sarana visual ataupun peraga untuk mempermudah penangkapan materi.     VEDC sendiri merupakan program pendidikan yang memberikan bekal kepada tenaga pengajar sekolah kejuruan teknik. Lingkungan hidup juga menjadi salah satu penekanan dalam program joint venture yang akan berkahir tahun 1997 ini. "Untuk program lingkungan, sementara ini kami sudah menghasilkan beberapa buku pegangan guru dan poster-poster yang dikemas dalam bahasa sederhana disertai gambar-gambar yang menarik," tutur lulusan Politeknik Swiss di bidang Teknik Kimia ini dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar.   Metode diskusi dan permainan (semacam simulasi) juga menjadi tawaran alternatif, seperti diungkapkan oleh DR.Ir.Soehardjono MPd. Dipl. HE, dosen Fakultas Teknik Unibraw yang biasa membawakan mata kuliah tentang AMDAL di jurusan Pengairan, "Ini dimaksud agar persoalan lingkungan hidup bisa lebih cepat dimengerti," lanjutnya. Moralitas Pembangunan Dari realitas di atas, seyogyanya perlu ditanamkan bahwa sudah selayaknya pendidikan lingkungan hidup dapat diselenggarakan lebih terstruktur dengan ditunjang oleh penyempurnaan metodologi. Baik melalui prakarsa pemerintah, dal hal ini Depdikbud, untuk kemudian dimasukkan dalam pendidikan formal, ataupun oleh prakarsa kelompok-kelompok yang peduli dan berkecimpung langsung dengan alam dan lingkungan sebagai bentuk pendidikan informal. Sinergi kedua jalur pendidikan tersebut akan mengantarkan unsur-unsur sumber daya pembangunan pada muara "pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup", sehingga jargon tersebut tak lagi terdengar sebagai kalimat pemanis dan penghibur keresahan bumi yang makin hari kian lelah oleh eksploitasi manusia yang hanya ingin mengeruk sebuah kenikmatan sesaat. Bila masih menginginkan anak cucu kita dapat menikmati indahnya dunia, maka tanggung jawab moral atas kegiatan pembangunan di bumi nusantara yang semakin rentan ini ada pada diri kita masing-masing, dengan adanya itikad baik untuk saling memberi kontrol dan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam membangun negeri yang konon gemah ripah loh jinawi ini. Kelihatannya mudah untuk diucapkan, tetapi bagaimana melaksanakannya ...? Itu yang harus kita jawab ...!!    DAFTAR PUSTAKA * WAWASAN LINGKUNGAN PROF. DR. Ir. SOEDARMANTO UNIBRAW * WAWSAN LINGKUNGAN PROF. Ir. RADYASTUTI WINARNO IKIP MALANG * WAWSAN LINGKUNGAN DR. Dra. YULINAH TRIHADININGRUM ITS * WAWASAN LINGKUNGAN DR. FRAN MATAHERU IKIP MALANG * WAWASAN LINGKUNGAN ANDIK HARDIYANTO *WAWASAN LINGKUNGAN ERIKA STUZ * WAWASAN LINGKUNGAN DR. Ir. SOEHARDJONO Mpd UNIBRAW  * KOMPAS 26/11/1996 * WWW.WIKIPEDIA.CO.ID